04 Desember 2008

In Memorian

Kutundukkan Kepala dengan Sgala Hormat !!!!!!!!

Menulis, Bersurat atau apalah namanya mungkin saat sekarang bukanlah hal yang lazim terlebih ketika dunia yang modern semakin mengikis hal – hal yang seperti itu, dan terlebih lagi ketika tulisan tersebut adalah sebuah penghargaan atas rasa dan jiwa yang di ekspresikan dalam sebuah tulisan kacau dan mungkin susah dimengerti sejatinya sebuah tulisan dan tidak seperti tulisan ini. Saya ”Menyukaimu” Tulus..., saya tidak kenal denganmu,bahkan mengenalmu pun hanya lewat sebuah copyan foto. namun mendekatimu dengan cara yang beda adalah bentuk perwujudan rasaku, hingga akhirnya saya harus mengatakan ”izinkan saya berproses denganmu” dengan mata hati.

Malam jumat 20. 30, ..........4772942 dengan isi kepalaku yang bingung dan kata – kata yang tidak teratur, untuk pertama saya mendengarmu berkata – kata, hebat, sayang sekali kita tidak berinteraksi dalam dialog yang nyata, namun lewat sebuah gelombang suara yang dipancarkan satelit, he....he... (Formal abizzz). Yahhhh...... saya telah menjalankan adatku sebagai seorang lelaki, walaupun sekali lagi hal ini adalah hal yang beda dari apa yang selama ini saya lakukan. Saya tidak pernah mengungkapkan sesuatu yang sifatnya berhubungan dengan hati via telpon tetapi mengungkapkan secara langsung di depan orang yang bersangkutan. TOLONG AJARIKA BAGAIMANA CARAKU MENYUKAIMU.....

Kata lagu ”Cinta bukan hanya sekedar kata”(Tak hanya Diam, miliknya padi). Semuanya telah berjalan secara verbal, tidak melalui proses – proses pendekatan yang panjang, yang terkadang hanya menyiratkan berbagai macam kepalsuan, berusaha tampil Wahhhhh...., sok perhatian dan berlakon untuk sebuah maksud..... wajar... tapi hal tersebut tidak pernah menjadi bagian dari sejarahku.

Saya sangat mengerti seperti apa dirimu dan bagaimana dirimu, sebagian besar tentangmu aku sudah tahu, walaupun dengan 5 lembar ekspresimu dalam sebuah gambar yang disekitarnya dikelilingi dengan tembok – tembok yang manis.! dan saya juga sangat mengerti betapa menyedihkannya kehilangan seorang yang disayangi, yah.... hal tersebut sangatlah manusiawi, bukankah kebahagiaan dan kesedihan ibarat dua sisi mata uang yang dibuang keudara dan oleh gaya gravitasi dihempaskan lagi kebumi?.

Keputusanmu sudah tepat, sebenarnya saya juga sangat berharap demikian, semuanya butuh pertimbangan yang matang, butuh keyakinan, dan lebih penting keyakinann terhadap dirimu sendiri atau kesungguhan rasamu, agar tidak ada kekecewaan dikemudian hari, Namun yang mesti kamu harus sadari ketika kamu memutuskan sebuah hal yang positif, maka bersiaplah untuk sebuah proses belajar yang sungguh – sungguh dan tulus.

Saya menghargaimu, dan saya ingin belajar banyak darimu....... lebih dari sekedar berteman sebab kata ”Teman, sahabat” kadang – kadang menjadi kamuflase penolakan, kalaupun kita menjadi teman ataupun sahabat ataupun guru, sekali lagi saya minta izin untuk melakoninya dalam bentuk yang lain dalam sebuah proses dewasa, mendidik dan konsisten, sejatinya sebuah pertautan hati yang tidak hanya mengumbar romantisme semu belaka............SELAMAT BERFIKIR, SAYA TUNGGU HASILNYA, WALAUPUN HAL INI BUKAN PROSES BELAJARKU YANG PERTAMA DAN SAYA YAKIN KAMU PUN DEMIKIAN, TAPI HARI INI ADALAH CARA BERPROSESKU YANG BEDA DAN TIDAK LAZIM....SEMOGA POSITIF. Dan Kalau kamu membutuhkan bantuanku untuk membantu proses pengambilan keputusanmu.... mintalah coy....

KEPUTUSAN YANG TEPAT APAPUN ITU, HANYALAH PILIHAN – PILIHAN BERHARGA YANG TELAH KAMU BUAT......

(anak jalanan Makassar 1, Misery (Greenday), Cintailah istanaku (Andre Stinky), Serenada (Steven and coconuttreez)

by : Purwadega, the best for my life

0 komentar:

Template by:
Free Blog Templates