Takbir berkumandang dengan indahnya malam ini, semestinya semua orang berbahagia. Tapi tidak dengan keluarga ini, setiap tahunnya hari-hari indah seperti saat ini hanya menyisakan tangisan dan perasaan sedih yang mendalam, entah sampai kapan berakhir ??? Aku tak tahu, namun satu hal kuyakini ini takkan pernah berakhir. Karena luka itu terlalu dalam untuk dilupakan dan akan terus membekas selamanya ……. Untuk selamanya.
Perihhhhhh,,,,,,,,,,,,,,,sakiiiiittttttt,,,,,,,,,,,,,
Semuanya begitu indah,,,,,,,tapi kini, aku hanya mampu melihat pusaramu dan membayangkan kau seakan tersenyum melihatku datang. Mengapa ???
Mengapa aku tak mampu menerima semua itu???
Apakah aku ini belum ikhlas tuk melepasnya???
Walaupunn ku tahu dia bukan milikku lagi
Innginn rasanya kukembali kemasa-masa itu walaupun lewat mimpi sekali saja,
Lama ku termenung didalam dimensi jiwaku, hingga tanpa ku sadari tubuhku telah menjauh dari pusaramu. Sepasang tangan yang kokoh menopang tubuhku yang mulai melemah meninggalkanmu sendiri lagi di sana.
Dibalik kaca jendela mobil, aku terus memandang pusaramu hingga hilang di pelupuk mata.
Kak kutitipkan doa untukmu, aku pamit.
For my sister di alam nirwana
YULIASTUTI YATIM
Lahir 21 Januari 1985, meninggal diusianya yang ke 21 tahun tanggal 16 agustus 2006. Semester 7 fkultas pertaniann dann kehutanan UNHas anngkatan 2003.
Terima kasih atas kennangan yang kau titipkann untukku, kak is, irman, ifa dann terutama untuk ayah dann ibu.
Sinjai, 8 Desember 2008
0 komentar:
Posting Komentar