16 Desember 2008

Penjara, Pengadilan, Perempuan

3 april 2004 !
Jeruji besi itu tersenyum bahagia memandangku
katanya : sudah lama kami hanya berdiam terpaku
sudah lama, hanya pemukulan, tendangan, pentungan, yang kami lihat!
sudah lama hati kami tak merasakan cinta
sudah lama kami tak pernah diskusi politik, atau jalan – jalan ke Mall
sudah lama kami tak melihat, indahnya ombak yang berkejaran di pantai.
Untung kamu datang!

12 april 2004 !
Jeruji besi itu menangis sedih memandangku
katanya : Hari ini kami terpenjara lagi
Hari ini, kekerasan akan menjadi sarapan kami
Hari ini, kami kembali mati rasa
Hari ini, tak ada lagi diskusi politik
selamat tinggal kawan !

9 september 2004
hakim, jaksa, panitera, terdakwa, meja sidang, pengunjung ?
mana palu sidang? hilang?
hari ini, sidang di tunda, hakim pusing, jaksa kena batunya, saksi malas!
palu sidang mengendap dan berbisik padaku!
ada konspirasi sayang !

23 Oktober 2004?

aku bertemu jeruji lagi, tapi senyumnya menyedihkan !
kali ini bukan dari besi, tetapi sangat indah dengan jilbab manis menghias rambutn
ya
katanya : Maaf, belum saatnya!
maaf, aku punya prinsip!
maaf, aku tidak yakin!
selamat tinggal !


5 maret 2005 !
untuk kebebasan...
dari penjara ke penjara.

ISHAR
Ditulis 5 maret 2005




0 komentar:

Template by:
Free Blog Templates